Senin, 26 Juli 2010

berbahagia dengan uang?




pernah dengar kalimat "money can buy a house, but can't buy a home"??
kalimat yg tidak asing di telinga, dan telah di ucapkan oleh banyak orang. tapi saya tidak setuju dengan maksud dari kalimat tersebut. Ya, uang tidak bisa disalahkan karena justru uanglah yg menyelamatkan kehidupan saya, kita dan kalian semua. :P
menurut pendapat saya (skali lagi ini pendapat orang sebodoh saya lho ya:D ) dengan uang semua kebahagiaan akan mungkin di capai dengan catatan si boy, eh bukan bukan.. maksud saya dengan catatan "pengendalian diri" kita sendiri.

kadang saya berpikir bahwa ada hal-hal yang tidak bisa di beli dengan uang, seperti kasih sayang or wtf they say. tapi setelah dipikir-pikir lagi jika kita mempunyai kasih sayang tetapi kita tidak punya uang itu konyol dong namanya. konyol? ya iyalah.. coba kalian pikir apa kasih sayang itu bisa di makan atau bisa di tukar dengan makanan, pakaian, rumah serta tetek bengek kehidupan lainnya :D

menurut saya uang berada sama derajatnya dengan kasih sayang. anda tidak setuju? pasti. tapi coba dipikir sekali lagi, apa salahnya uang jika seseorang yang kaya raya tidak bahagia hidup di rumahnya seperti sinetron-sinetron yang beredar saat ini? fiuh.. jika kasusnya seperti ini berarti anda-anda yg beranggapan "uang bukan segalanya" itu salah. justru "pengendalian diri" kita yg patut di salahkan. uang merupakan salah satu kunci untuk meraih kebahagiaan. yang penting sekali lagi adalah pengendalian diri kita akan uang itu sendiri. jangan biarkan uang yang menguasai anda, tetapi usahakan anda yang menguasai uang itu. jadi yang patut dipersalahkan atas ketidak bahagiaan si orang kaya di dalam sinetron itu siapa? yaa.. tidak jauh-jauh dari sifat dasar manusia itu sendiri, yaitu NAFSU.

jika nafsu membabi buta dan dibarengi dengan banyak uang tentu saja itu akan menjadi sesuatu yang banyak di sebut orang dengan "uang bukan segalanya" itu tadi. menurut ane semboyan "uang bukan segalanya" itu hanyalah pelampiasan kekesalan orang yang kurang beruntung yg hidup dengan uang pas-pasan tetapi dengan "NAFSU" a.k.a obsesi ingin memperoleh sesuatu yang tidak bisa mereka capai karena masalah terbenturnya biaya. mereka melampiaskan kekesalan mereka akan ketidak adaannya uang di saku mereka dengan menyebut "uang bukan segalanya".

ada keluarga dengan anggota bapak, ibu, dan 4 anak. sang bapak dan ibu bekerja sebagai pemulung. sedangkan anak mereka yang paling pertama yang ingin melanjutkan dari sekolah dasar ke tingkat sekolah menengah pertama harus mengubur impiannya karena masalah biaya, akhirnya juga menjadi pemulung. anak ke 2,3,4? ah saya capek ngetik panjang panjang karena anda pun sudah bisa menebak nasibnya sendiri bukan? nah.. padahal kasih sayang dari bapak dan ibu itu kepada anaknya sangatlah besar. tapi apakah mereka bahagia? jelas TIDAK. bagaimana mungkin keluarga itu bahagia karena tidak mampu menyekolahkan anak mereka, memberi makanan enak, atau sekedar membeli susu?

dari contoh yang saya berikan saya meyakini pada saat ini kata "uang bukan segalanya" sudah tidak bisa di pakai lagi dan bisa di ganti dengan "money is fuckin' fetish" hahahahahahaha :P

mengapa saya beranggapan seperti itu? bukankah banyak orang kaya yg tidak merasa bahagia dengan uangnya? lalu apa yang harus di salahkan jika kejadiannya seperti itu? kalau anda ingin bertanya seperti itu, ya anda salahkan diri orang kaya yang tidak bisa mengendalikan nafsu mereka sendiri :D

hey baca ini: "pintar atau bodoh, miskin atau kaya seseorang itu tidak terlalu penting. yang penting kita mau berperan menjadi apa sebagai hambanya. jika kita mau menjadi konyol, pecundang, loser atau apalah namanya, ya ikuti saja NAFSU kita". jika ingin bahagia? maaf saya belum percaya diri dan berani untuk menerangkan caranya karena kebahagiaan hidup saya saja masih berstatus tanda tanya. hahahahaha :D

jadi dengan tulisan saya ini saya mengajak kalian semua yg munafik untuk STOP MENYALAHKAN UANG ATAS KETIDAK BAHAGIAAN KITA. cukup berlapang dada, ikhlas dan yang terpenting usaha anda untuk memperoleh kebahagiaan anda.

yah ini hanya pendapat saya, tidak memaksa kalian berpikir mengikuti saya. karena terus terang saya bukan seseorang yang cukup pintar untuk diikuti :P

Tidak ada komentar:

Posting Komentar