Minggu, 10 Oktober 2010

Tweet & Tweet & Tweet & Retweet

the picture taken from here


fiiiiiuuuhh, akhirnya selesai juga. selesai? ya, akhirnya misi saya mengintenskan diri "every day exist" di twitter selama 2 minggu ini selesai.sebelum memulai misi ini saya memang sudah punya akun, tapi mungkin kurang intens dan kurang total dalam mendalami dunia tweeps :P saya bertanya-tanya apa sih enaknya bermain twitter selama hampir setiap waktu seperti kebanyakan yang dilakukan teman-teman sekitar? lalu saya mencoba setiap kali ada waktu saya terus, terus dan terus membombardir timeline twitter dengan segala daya dan upaya saya. alhasil, setelah 2 minggu terhitung sampe saat saya memposting tulisan ini, this mission is complete.

selain jumlah tweet yang tadinya hanya 316 tweet menjadi 829 tweet haha, banyak hal-hal baru yang saya dapatkan dari hasil misi ini. Pertama, inilah zaman dimana tradisi dari konversasi kita berubah. Bayangkan banyak sekali orang-orang yang berkumpul bersama hanya berdiam diri, sibuk mengutak-atik hp padahal yang mereka mentions itu orang yang ada di tempat yang sama. Kedua, inilah media tempat kamu mengekspose kehidupan kamu agar mendapat perhatian dari orang lain. sering saya melihat si A menanyakan keberadaan si B karena si A akan menyusulnya. Padahal jelas-jelas hal sekecil itu tidak perlu ditanyakan di twitter, sms aja bisa kaleeeee. social climber dadakan kah? atau mau eksis mas? :P

Ketiga/terakhir, harmonisasi hidup saya bisa berkurang dan bertambah lewat status yang ditulis. lho?.. eehm.. saat mendapat semacam inspirasi , ide brilian, atau kata-kata bagus yang langsung di tweet, maka tweet kamu akan selalu bersifat ambigu (owh i always fascinated about ambigous :D ) karena memang tiap masing-masing orang mempunyai pendapat yang berbeda-beda setelah membaca status kamu. ada yang langsung menjudge "ah sok pinter nih orang" atau ada yang berpendapat "wuuussh, macam yeye kau boy" hahahaahahaaa. Padahal mungkin persepsi si pembuat status berbeda dari persepsi orang yang menjudge. Karena ya memang twitter tidak akan sejelas dan seefektif jika kita langsung berbicara face to face.

tapi tentu saja ada hal-hal positif yang bisa didapatkan dari bermain twitter. contohnya seperti kalimat-kalimat yang memotivasi diri, atau joke-joke lucu yang sifatnya menghibur (yaa kadang garing sih), atau ketika ingin tahu kehidupan para public figure pujaan, bahkan kita bisa tahu mood dari "si target operasi" kita :P . Yup, memang tidak ada salahnya bertweet-tweet ria mengkerdilkan tulisan lewat jahitan tangan kita selama tidak ada yang dirugikan, tapi kalo secara sadar atau tidak sadar memfrontalkan maksud ketidak senangan pada seseorang di timeline dan tweet itu dilihat banyak orang lain dan sangat merugikan orang yang dimaksud? nah lho... :D

ketika misi ini selesai bukan berarti saya tidak akan pernah bermain twitter lagi, cuma mungkin tak seintens kemarin. saya cuma ingin tahu apa yang dirasakan orang-orang yang cenderung tidak bisa lepas dari gadget mereka untuk bertweet ria. ketika mau makan harus lapor, ketika sekolah atau kuliah lapor, ketika mendengar suatu lagu lapor, ketika menonton lapor lagi, ketika beribadah lapor lagi (mending deh klo ngajakin), mungkin saat berak harus lapor ya mas? haha :)) :)) :)) okay persepsi positif atau negatif memang tergantung dari masing-masing personality. saya tidak akan menjadi seseorang yang berada di garda terdepan yang mengumandangkan kampanye anti twitter. karena yaaa memang saya bermain twitter, jadi terlalu naif jika saya menjudge twitter sebagai sesuatu yang sia-sia. feel free like a bird you know? so, if you wanna see my bastard words you can follow me @yockysays. (sebentar sebentar, kok ini jadi promosi?) bwuahahahahahahahahaha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar